Aksi Suporter Klub Sepakbola yang Mendukung Kebebasan Palestina
Pada Rabu, 30 September 2015 untuk pertama kalinya PBB mengibarkan bendera negara Palestina . Perjuangan untuk mendukung kebebasan bangsa Palestina semakin menemukan harapan setelah banyaknya rangkaian aksi yang mendukung bangsa Palestia, seperti di sepakbola.
Ratusan tahun bangsa Palestina harus hidup di bawah kuasa Zionis Israel yang hendak menguasai tanah bangsa Yerusalem. Akibat keserakahan bangsa Yahudi, Palestina dengan tentara Hamas terus berjuang mempertahankan tanah suci mereka.
Kemalangan yang diterima warga Palestina pun banyak mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Dalam hal itu sepakbola juga menjadi panggung yang dengan lantang tak letihnya menyuarakan kebebasan untuk bangsa Palestina.
Berikut artikel ini akan memuat aksi suporter sepakbola dengan lantang berani untuk mendukung kebebasan Palestina.
ULTRAS CELTIC
Pada 2012, kelompok suporter Celtic dengan rutin mengibarkan bendera Palestina selama hampir dua bulan di dalam stadion. Aksi dukungan itu terkait untuk memberi dukungan bagi tahanan Palestina yang sedang melakukan aksi mogok makan.
Aksi pembentangan bendera Palestina pertama kali dilakukan saat para pendukung merayakan kemenangan Celtic sebagai juara Liga Skotlandia pada 7 April 2012.
Seperti biasa, mereka menyanyikan sejumlah anthem untuk menyemangati para pemainnya. Tapi ada satu yang berbeda. Beberapa saat, sebuah banner muncul bertuliskan "Dignity is more precious than food". Di sudut stadion, puluhan bendera Palestina berkibar dan bersatu dengan warna syal serta bendera Celtic: hijau.
Juru bicara fans Celtic mengatakan aksi ini ditujukan bagi warga Palestina. Mereka mengatakan hal ini sebagai solidaritas dan untuk meningkatkan kesadaran bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang benar. Fans Celtic juga ingin masyarakat Palestina tahu bahwa mereka di Skotlandia terus mendukung mereka.
ULTRAS LAZIO
Pada 2012 silam, sejumlah Ultras Lazio membentangkan spanduk bertuliskan “Free Palestine” di tribun utara stadion Olimpico Roma. Aksi itu mereka lakukan bertepatan saat Lazio menjamu Tottenham Hotspur di Liga Eropa.
Tidak hanya itu, kumandang “Viva Palestina, viva Palestina” juga terdengar selama 90 menit pertandingan.
Mereka pun menumpahkan kegeramannya kepada para pemain Spurs, karena klub yang berbasis di London tersebut merupakan representasi dari bangsa Yahudi.
Hal ini sebenarnya merupakan hal yang wajar karena Lazio memiliki pendukung dengan basis sayap kanan yang merupakan mayoritas. Bukan hal yang baru lagi jika mereka sangat membenci Yahudi.
TIFOSI JUVENTUS
Saat menjamu Chelsea di ajang Liga Champions pada 2012 silam, puluhan ribu tifosi Juventus menunjukan dukungannya bagi warga Palestina.
Dalam aksi tersebut tifosi Juventus membentangkan spanduk raksasa bertuliskan: "Gaza Resisti!" (Perlawanan Gaza!) sebagai simbol dukungan mereka atas perjuangan bangsa Palestina.
Suporter Lille
Tensi panas konflik Palestina-Israel, mulai merambat ke dunia sepakbola. Sebuah pertandingan yang melibatkan klub asal Israel, Maccabi Haifa, berhenti karena para pendukung Palestina masuk ke lapangan untuk menyerang para pemain klub tersebut.
Peristiwa itu terjadi saat laga persahabatan pra musim antara Maccabi Haifa melawan Lille. Saat Lille sudah unggul 2-0, pada menit 86, para penonton yang keturunan Turki itu berlari ke tengah lapangan.
Para pendukung Palestina itu melayangkan pukulan & tendangan ke arah pemain Maccabi yang berseragam hijau. Aksi itu membuat sebagian pemain meninggalkan lapangan, namun yang lain bertahan dan melawan para demonstran yang tidak lebih dari belasan orang itu.
Pelatih Maccabi Aleksandar Stanojevic mengaku sempat memukul salah satu penonton yang telah berubah menjadi pengunjuk rasa yang brutal itu. Para penyerang tersebut sebelumnya hanya duduk-duduk di tribun mini yang ada di lapangan itu. Namun gelagat bahwa mereka datang tidak hanya untuk melihat pertandingan sepakbola, tetapi untuk menunjukkan protes, sudah terlihat sejak awal.
Mereka datang dengan membawa poster-poster anti-Israel. Mereka juga membawa bendera Turki. Setelah kekisruhan terjadi, wasit segera mengakhiri pertandingan, meski waktu normal pertandingan masih tersisa beberapa menit.
THE JAKMANIA (PERSIJA)
"Palestina, Kami Bersamamu." Tulisan itu terpampang dalam sebuah banner besar yang terbentang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (10/8) tempat berlangsungnya pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung.
Dalam laga yang berakhir dengan hasil imbang tanpa gol itu ternyata ada pesan-pesan kemanusiaan yang ingin disampaikan oleh para pendukung setia Persija Jakarta. Di bawah payung The Jak Garis Keras, kelompok suporter Persija menunjukkan rasa kepeduliaan mereka atas agresi militer yang dilancarkan Israel ke Palestina.
Koordinator The Jak Garis Keras, Irlan mengaku kegiatan amal yang bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) itu berawal dari pemikiran seorang suporter merupakan manusia biasa. Meski memiliki hobi menonton bola, ketika ada isu kemanusiaan hati mereka akan selalu terpanggil.
"Kami sudah sering melakukan aksi ini untuk membela korban perang," kata Irlan. Ia menyebut aksi ini sudah ia lakukan bersama rekan the Jak Mania yang lain sejak perang Irak-Amerika 2003 silam.
Irlan mengaku selain untuk isu Palestina, ia juga menggelar aksi serupa untuk membela warga Suriah, Afghanistan, dan lain-lain. "Sebenarnya kami ingin menyumbangkan sebagian dari hasil penjualan tiket tapi koordinasi kami telat," katanya. Irlan juga menginstruksikan untuk menyumbangkan uang kas organisasi sebesar Rp 5 juta. Irlan berharap aksinya bisa terus berlanjut secara rutin.
Dari pihak ACT, Sekretaris Masyarakat Relawan Indonesia wilayah Jakarta, Robi (40) mengaku sudah menjalin kerjasama dengan The Jak Garis Keras sejak sebulan lalu. Beberapa kali mereka melakukan aksi turun ke jalan untuk melakukan penggalangan dana.
"Kami turun ke pertigaan dan lampu merah untuk aksi kemanusiaan," ujar Robi. Ia menyebut total sumbangan hingga saat ini sudah mencapai angka Rp 70 juta.
Berbagai Sumber
KUNJUNGI KAMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar