
”14. Pemain Persija Saat Juara Ligina 2001”

Persija jadi juara pada 2001 ketika Liga Indonesia (Ligina) masih memakai sistem dua wilayah untuk penyisihan pada level atas kompetisi negeri ini. Kala itu, Persija di final menang atas PSM Makassar dengan skor tipis, 3-2.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 7 Oktober 2001, Bambang Pamungkas jadi bintang. Penyerang dengan panggilan akrab Bepe mencetak dua gol pada menit ke-42 dan 47.
Gol pertama Persija dicetak oleh Imran Nahumarury saat laga baru jalan tiga menit. PSM mencetak dua gol via Miro Baldo Bentu melalui sepakan 12 pas pada menit ke-65 dan Kurniawan Dwi Yulianto sepuluh menit sebelum laga usai.
Pada laga itu, Persija memainkan skema 3-5-2 dengan kekuatan tiga pemain asing saat final. Lantas, dimana 14 pemain Persija yang dimainkan Pelatih Sofyan Hadi di final Ligina 2001 itu sekarang? Ini kabar mereka :


KIPER: MBENG JEAN MAMBALAOU
”Hampir setiap tahun Mbeng Jean kontak saya via telepon. Ia sekitar setahun lalu menghubungi saya & cerita kalau punya sekolah sepak bola di Paris. Juli tahun ini, ia berencana ke Jakarta tapi nggak jadi datang,” kata Bung Ferry, sapaan akrab mantan ketua umum Jakmania itu.


BELAKANG: NUR’ALIM
Kehidupan sekarang: Nur’ Alim kini mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bekasi. Ia juga melatih untuk Sekolah Sepak Bola (SSB) ASIOP.


BELAKANG: JOKO KUSPITO
Kehidupan sekarang: Joko Kuspito kini kembali ke kampung halamannya, Malang. Ia menjadi salah satu staf pelatih Akademi Arema.


BELAKANG: ANTONIO ’TOYO’ CLAUDIO
Kehidupan sekarang: Toyo yang memiliki istri wanita Indonesia, kini menetap di Tangerang Selatan, tepatnya Pamulang. Toyo dua musim lalu masih main untuk klub Divisi Utama, Villa 2000. Kini kabarnya, ia masih main tapi untuk sepak bola antar kampung.


BEK SAYAP: ANANG MA'RUF
Kehidupan sekarang: Anang dikabarkan sempat bermasalah dengan kehidupan ekonominya akibat kegagalan dalam usaha. Namun, eks bek kanan elegan ini menekuni dunia kepelatihan dengan menangani Sekolah Sepak Bola (SSB) Simo United di Surabaya. Ia juga mendaftar sebagai salah satu pengemudi ojek on-line.


BEK SAYAP: BUDIMAN
Kehidupan sekarang: Budiman kini menjadi menekuni dunia kepelatihan. Ia menjadi pelatih Diklat Persib.


GELANDANG: AGUS SUPRIANTO
Kehidupan sekarang: Agus kini masih aktif bermain, tapi untuk sejumlah laga eksibisi. Pria yang tinggal di Ragunan, Jakarta Selatan tersebut bekerja sebagai PNS di Pemda Bekasi.


GELANDANG: LUCIANO LEANDRO
Kehidupan sekarang: Luciano yang memiliki lisensi melatih, kini kembali ke negerinya. Ia mengelola penginapan yang diberinya nama, Hotel Makassar, di bilangan Araujo de Macae, yang tak jauh dari Rio de Janeiro. Hotel itu dibangun pada 2004.


GELANDANG: IMRAN NAHUMARURY
Kehidupan sekarang: Imran kini selain menekuni profesi sebagai komentator, juga melatih. Pria asal Tulehu, Maluku tersebut melatih SSB ASIOP di Jakarta.


STRIKER: BAMBANG PAMUNGKAS
Kehidupan sekarang: Bepe masih aktif bermain untuk Persija, tapi sudah pensiun dari tim nasional (timnas) Indonesia. Ia saat ini juga menjadi wakil presiden Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI).


STRIKER: GENDUT DONI CRISTIAWAN
Kehidupan sekarang: Gendut Doni kini mengabdi sebagai PNS untuk Departemen Perindustrian & Perdagangan (Disperindag) Tangerang Selatan (Tangsel).
Selain itu, ia bersama kedua kakaknya, yang juga eks pesepak bola, Nugroho Adianto serta Deftendi Yunianto, mengelola akademi sepak bola.
Akademi sepak bola milik tiga bersaudara eks pemain papan atas ini diberi nama GDTC (Gendut Doni Training Camp). GDTC melibatkan sejumlah pelatih berpengalaman termasuk Sudarno, eks pelatih kiper timnas.


PEMAIN PENGGANTI: DEDI UMARELLA
Kehidupan sekarang: Dedi sekarang mengabdi di Departemen Agama (Depag) RI dan berstatus PNS.


PEMAIN PENGGANTI: WARSIDI
Kehidupan sekarang: Warsidi yang berasal dari Jepara kini berdomisili di Depok. Ia bekerja sebagai karyawan swasta di kota tempat ia tinggal sekarang.


PEMAIN PENGGANTI: WIDODO CAHYONO PUTRO
Kehidupan sekarang: Widodo kini melatih & sempat menjadi asisten Alfred Riedl di timnas Indonesia. Terakhir pada Piala Jendral Sudirman 2015, ia menangani Gresik United. Selain itu, Widodo memiliki usaha kuliner di Gresik.


PELATIH: SOFYAN HADI
Nama Sofyan Hadi dikenal sebagai mantan pemain tim nasional dan juga seorang pelatih. Sebagai pemain tim nasional, Sofyan Hadi dikenal pemain tangguh di era 1970-an bersama Ronny Pattinarsani dkk.
Ketika banting setir menjadi pelatih, tangan dinginnya berhasil memberi gelar juara Liga Indonesia 2001 bagi Persija Jakarta. Ketika itu Sofyan Hadi membawa Persija Jakarta mengalahkan PSM di final di Stadion Utama
Gelora Bung Karno senayan, Jakarta. Hingga sekarang prestasi Sofyan Hadi ini belum bisa diulangin pelatih yang lain yang mengarsiteki Macan Kemayoran.
Setelah sukses di Persija Jakarta, pelatih yang terkenal dengan jenggot tebal berwana putih itu mengadu nasib di PSPS. Namun, kesempatan melatih PSPS pada musim 2002 itu gagal membuah prestasi. Ia memilih beristirahat
sejenak dari Sepak Bola.
Tawaran melatih kemudian dating dari PSIM di tahun 2004. Setahun kemudian ia berhasil mempersembahkan gelar juara Divisi I sekaligus membuat PSIM promosi ke
Divisi Utama. Hal itu tak membuat menejemen tim puas.
Sofyan Hadi justru digusur Edy aryono dimusim 2006. Namun, belum satu putaran musim 2007 berjalan, Sofyan Hadi kembali dikontrak PSIM atas desakan dari supoter. Karier Sofyan Hadi di PSIM terhenti menjelang musim 2007 berakhir karena prestasinya tak menonjol lagi. Pada awal musim 2008/2009, Sofyan Hadi sempat dikontrak PSAP sigli, namun, lagi-lagi karier di klub itu tidak lama. Sebelum kompetisi berakhir, Sofyan Hadi dirumahkan.
Di usia yang sudah sepuh, Sofyan kembali harus
berjuang. Tapi kali ini, bukan memimpin sebuah tim mengarungi kompetisi, tapi melawan penyakit kanker yang dialaminya sejak Maret 2015 lalu.
Gejala kanker yang dialaminya mulai terlihat pertama kali pada Agustus 2014 lalu. Namun dokter baru memvonisnya menderita kanker tulang pada Mei 2015.
Sejak saat itu, Sofyan pun harus menjalani pengobatan kemoterapi sebanyak tujuh kali. Sofyan sempat dirawat di Rumah Sakit Mayapada, Cinere & selain menjalani pengobatan secara medis, Sofyan juga rutin menjalani terapi herbal. Hasilnya, perubahan mulai terlihat dan proses penyembuhan kini sudah mencapai 60 sampai 90 persen.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar